BLOG SUSANTO

Blognya Pendidik yang Mencintai Pendidikan dan Pembelajaran

artikel

Belajar Mandiri pada Platform Merdeka Mengajar 

Bersama Pengawas Pembina dan sebagian anggota KKG Gugus IV Muara Kelingi, Musi Rawas (Dok. Pribadi)

Jika Bapak dan Ibu membuka laman https://guru.kemdikbud.go.id/ menggunakan akun belajar, Bapak dan Ibu akan disapa dengan kalimat: Platform Merdeka Mengajar dipersembahkan untuk mempermudah guru mengajar sesuai kemampuan murid, menyediakan pelatihan untuk tingkatkan kompetensi, serta berkarya untuk menginspirasi rekan sejawat.

Pada laman https://guru.kemdikbud.go.id/ lengkap tersedia berbagai materi untuk dieksplorasi dan dipelajari secara mandiri. Bahkan, meskipun melaksanakan pelatihan mandiri dengan memelajari modul berupa video pendek berdurasi antara lima sampai sepuluh menit, para peserta pelatihan bisa memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan. Legal dan tentu saja bernilai angka kredit bagi guru. Oleh karena itu, yang belum mengakses laman tersebut atau belum memasang aplikasi Merdeka Mengajar di hape android masing-masing, segeralah menuju ke sana.

Bersama Pengawas Pembina, Korwil Bidang Pendidikan, dan Kepala SDN 3 Karya Sakti, Muara Kelingi (Dok. Pribadi)

Sebagian mengira bahwa yang perlu menginstal dan memelajari PMM adalah guru di Sekolah Penggerak. Sebagian lagi mengira guru di sekolah yang melaksanakan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka). Oleh karena itu, masih didapati guru yang belum mengunjungi laman https://guru.kemdikbud.go.id/ atau menginstal aplikasi Merdeka Mengajar. Jadi, mana mungkin melakukan pelatihan mandiri jika laman Medeka Mengajar atau aplikasi Merdeka Mengajar tidak dikunjungi atau dipasang.

Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Gugus 4 Muara Kelingi menyadari hal itu. Oleh karena itu, mereka ingin para guru mempersiapkan diri. Untuk itu, mereka mengajak seluruh guru untuk belajar Platform Merdeka Mengajar. Para guru diminta untuk memahami materi Kurikulum Merdeka yang diawali dengan belajar mandiri pada aplikasi PMM.

Ketua Gugus 4, Pengawas Pembina, Korwil, Penulis (Dok. Pribadi)

Saya bersama rekan satu angkatan D2 PGSD FKIP UNS 1992, Bapak Wartono, diminta KKKS Gugus 4 untuk mendampingi mereka. Mas Wartono sekarang menjabat sebagai Korwil Pendidikan Muara Kelingi. Setelah menyusuri jalan beraspal disambung jalan cor beton, jalan berkoral dan juga jalan tanah merah, kami sampai di lokasi. Lokasi kegiatan berada di Gedung Guru Gugus 4 yang terletak di kompleks SD Negeri 3 Karya Sakti.

Setelah beramah-tamah dengan teman-teman kepala sekolah dan guru, pukul sembilan acara dimulai. Sebelum acara inti, panitia menggelar acara pembukaan. Tuan rumah sekaligus ketua Gugus, Bapak Wakiman, menyampaikan maksud diadakannya pelatihan mandiri. Beliau meminta guru agar bersungguh-sungguh mengikuti, termasuk kepala sekolah. Dengan memelajari PMM lebih awal, diharapkan pada tahun ajaran baru nanti lebih siap jika mendaftar sebagai pelaksana IKM mandiri.

Senada dengan Ketua Gugus, Kowil pun berharap agar pelatihan kali ini, para guru setidaknya belajar hingga menyelesaikan satu posttes. Selanjutnya, para guru diminta belajar mandiri bersama rekan-rekan sejawat di sekolah masing-masing hingga tuntas semua modul. Setelah ditutup dengan doa, acara seremonial pembukaan pun selesai. Tidak sampai satu jam.

Aplikasi PMM Sudah Terpasang

Setelah peralatan IT tersambung, saya pun memulai proses pembelajaran. Salam, sapa, dan perkenalan, saya lakukan agar tidak ada kecanggungan dalam belajar. Sebagian peserta sudah saya kenal dengan baik. Sebagian saya kenal tetapi sekilas, dan sisanya dalam jumlah yang lumayan banyak belum saya kenal secara pribadi.

“Apakah Bapak dan Ibu sudah pernah mengunjungi laman https://guru.kemdikbud.go.id/?” tanya saya.

Sebagian besar menjawab, “Belum!”

“Apakah Bapak dan Ibu sudah memasang atau menginstal PMM?”

Para peserta terdiam. Saya pun menyambungkan layar hape ke komputer menggunakan aplikasi screen mirror. Setelah menyambungkan ke http://www.screenmirrorapp.com/ dengan memindai QR code, layar hape tertayang pada layar monitor. Gerakan layar di hape terproyeksi pada layar. Serentak, bunyi koor pun terdengar bergemuruh.

“O …!” gumam mereka bersamaan. “Sudah itu, Pak!”

Kami pun tertawa bersama. Aplikasi Merdeka Mengajar sudah terpasang di gawai masing-masing. Meskipun sudah terpasang, belum semua guru peserta bisa masuk atau login. Saya pun mendatangi beberapa peserta untuk mengetahui penyebab mereka tidak bisa masuk. Beberapa penyebabnya adalah akun belajar belum tertanan pada hape. Akun sudah ada tetapi meminta konfirmasi. Satu lagi dan ini yang membagongkan adalah, kuota habis! Apa boleh buat.

Serunya Belajar Mandiri Bersama

Dibutuhkan waktu dua puluhan menit hingga semuanya siap. Untuk memastikan para peserta tidak bekerja sendiri-sendiri, saya meminta mereka melakukan kegiatan langkah demi langkah. Kami bekerja berdua. Saya menyampaikan materi, Pak Korwil yang nota bene adalah rekan saya, membantu menayangkan presentasi dan mengingatkan agar bekerja sesuai perintah.

Hal pertama yang kami pelajari adalah Topik 1 Merdeka Belajar. Satu demi satu video kami tonton bersama. Lalu, soal pemahaman pun kami kerjakan bersama. Bersama dalam arti, dikerjakan dalam waktu yang sama, namun peserta memilih jawaban pilihan ganda sesuai dengan pemahaman masing-masing. Setelah itu, mereka mengisi kolom refleksi. Satu demi satu lima modul topik Merdeka Mengajar kami pelajari secara klasikal, sampailah pada mengerjakan soal posttes.

Sepuluh soal kami baca bergantian. Soal dan pilihan jawaban. Tiap-tiap soal dikerjakan di gawai masing-masing. Aternatif jawaban seakan-akan benar semua. Namun, peserta saya persilakan untuk menjawab sesuai dengan pemahaman yang dimiliki masing-masing. Setelah soal terakhir dikerjakan, tombol berwarna biru yang berisi perintah untuk memeriksa jawaban disentuh. Setelah itu, tombol “kumpulkan” pun aktif. Jika disentuh berarti jawaban posttes dikirimkan. Sampai di sini terdengar riuh para peserta karena ada yang berhasil, ada pula yang masih harus mengulang. Pak Korwil pun meminta peserta yang lulus mengacungkan tangan. Hanya beberapa. Artinya, masih banyak yang belum berhasil dan diminta untuk memperdalam materi pada modul-modul tertentu.

Demikian keseruan belajar mandiri bersama. Menggelikan, ya? Belajar mandiri kok bersama-sama. Ini tidak lebih sebagai teknik kami agar peserta memahami alur belajar mandiri ketika nanti kembali ke rumah atau sekolah masing-masing. Teman-teman guru pun dapat merasakan leganya dan senang hatinya ketika lulus posttes. Sedangkan teman guru yang belum berhasil pun bisa mengetahui modul-modul yang perlu diperdalam.

Strategi Lulus Posttes

Pertanyaan postes pasti berkaitan dengan materi yang dipelajari pada modul. Modul berupa video. Maka, kita harus mencermati video. Meskipun jawaban posttes bertebaran di internet. Ada orang yang berdalih membantu guru agar lulus postes. Mereka membuat jawaban pada blog atau website pribadi masing-masing. Akan tetapi, saya menyarankan agar jangan menjawab posttes dengan mencari jawabannya di internet. Bisa saja berhasil, namun pemahaman yang diperoleh tidak akan sebaik jika menonton video dengan saksama. Lalu, bagaimana strategi agar dapat lulus posttes yang soalnya berupa soal pilihan ganda?

Memanfaatkan G-Board

Modul pelatihan berupa video. Di dalamnya, selain gambar juga berisi pesan suara dan teks. Agar lebih saksama mencatat materi pelajaran, manfaatkan G-Board di ponsel Anda. Buat grup baru di WA, masukkan nomor istri atau suami atau siapa pun. Lalu, beri judul Grup dan keluarkan nomor istri atau suami atau lainnya dari grup. Nah, sekarang kita siap untuk bekerja.

Pada kolom chat, biasanya kita mengetik menggunakan papan ketik. Jika sudah terinstal Gboard sentuh ikon microfon. Saat melihat tulisan “ucapkan sekarang”, letakkan mikrofon hape pada speaker laptop atau speaker eksternal. Suara pengajar akan tersalin secara otomatis. Pastikan jaringan internet bagus agar proses “dikte” semakin baik.

Jika terhenti di tengah jalan, ulangi video pada bagian yang tidak terekam. Lalu, jalankan seperti semula. Sesudah itu, sentuh tombol kirim. Pada WA grup yang anggotanya hanya kita, sudah tersalin pesan teks dari suara pengajar. Salin dan tempelkan pada Google Doc atau Ms. Word, lalu baca dan rangkum seperlunya.

Buat Catatan

Teknik kuno yang masih relevan dilakukan adalah mencatat poin penting dari materi yang disampaikan pengajar. Baca kembali dan buatlah kalimat kunci agar pemahaman terhadap materi semakin baik.

Gambar Tangkapan Layar

Pada video, biasanya ditampilkan kalimat kunci. Kalimat kunci tersebut secara grafis dibuat menonjol pada bagian kosong di samping pembicara. Ketika tulisan itu muncul, segera “tangkap layar” atau screeshot. Tulisan itu adalah kata kunci dari beberapa uraian yang disampaikan pengajar. Selanjutnya bisa disimpan di galeri atau disalin pada buku catatan. Selama durasi video, biasanya terdapat beberapa kalimat kunci yang muncul. Rangkaikan kalimat kunci itu menjadi kalimat pemahaman.

Kalimat-kalimat kunci yang ditangkap dengan beberapa metode di atas adalah intisari dari pelajaran yang diberikan pengajar. Penambahan kalimat penjelas dari pembelajar akan menambah kuat pemahaman yang diperoleh. Jika hal inti tersebut ditanyakan pada postes, pasti kita menjawabnya dengan baik. Meskipun alternatif jawaban satu sama lain seolah benar semua.

Aksi Nyata

Setelah menyelesaikan satu topik, pembelajar diminta melaksanakan aksi nyata. Contoh aksi nyata yang saya buat adalah sebagai berikut. Meskipun masih menunggu validasi, saya merasa puas sudah membuat aksi nyata dan mengunggahnya pada laman Merdeka Mengajar. O, ya, saya lebih suka bekerja di laptop ketimbang di android.

Anda dapat juga membuat aksi nyata dalam format PDF yang sebelumnya dibuat dalam bentuk presentasi. Aplikasi yang digunakan boleh Canva, Power Poin, atau gabungan keduanya. Oleh karena itu, bagi teman guru yang belum memiliki akun Canva for Education, segeralah mendaftar. Desain di Canva for Education itu keren dan yang lebih penting fiturnya premium.

Berikut panduan mendaftar Canva for Education menggunakan akun belajar.id.

Senang rasanya berbagi dengan teman-teman di Gugus 4 Muara Kelingi. Selamat berkarya, Bapak dan Ibu Guru hebat. Salam dan bahagia.

Musi Rawas, 11 Agustus 2022

PakDSus

Susanto

Pendidik, Ayah 4 Orang Anak, Blogger, Penikmat Musik Keroncong.

6 thoughts on “Belajar Mandiri pada Platform Merdeka Mengajar 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *